NAMA : JIMMY HARIS SITOMPUL
PANGKAT : SERDA
NOSIS : 20190426-E
NO ABSEN : 06
PERCOBAAN 9
MEMBUAT RANGKAIAN 7
SEGMENT (DISPLAY)
COMMON ANODE
1. TUJUAN
: Agar bintara siswa paham dan mampu
mempraktekkan membuat rangkaian 7 Segment Display
2. ALAT DAN
BAHAN :
a. 7
Segment Display
b. Anoda
c. Dioda
d. Battery
a. JELASKAN
TENTANG LED
LED
adalah komponen elektronik yang dapat memancarkan cahaya ketika dilalui arus
listrik pada kedua kutubnya. Arus listrik mengalir dari kutub positif (anoda)
menuju kutub negatif (katoda).Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik
lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini
LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai
lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
b. JELASKAN TENTANG 7 SEGMENT DISPLAY
Seven Segment Display (7
Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen
adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal
melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital,
Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven
ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai
dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
Seven Segment Display memiliki
7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan
angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat
ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf
Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment
Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan
untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display,
terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal.
Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display,
diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal
Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
c. LED 7
Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki
Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki
Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang
terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground
sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing
Kaki Anoda Segmen LED.
d. LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.
e. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua
kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan
dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang
berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
Struktur utama
dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang masing-masing
terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda
adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang
terkandung lebih sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung dengan
silikon jenis n dimana elektron yang terkandung lebih banyak. Pertemuan antara
silikon n dan silikon p akan membentuk suatu perbatasan yang disebut P-N
Junction.
Material semikonduktor yang digunakan umumnya berupa
silikon atau germanium. Adapun semikonduktor jenis p diciptakan dengan
menambahkan material yang memiliki elektron valensi kurang dari 4 (Contoh:
Boron) dan semikonduktor jenis n diciptakan dengan menambahkan material yang
memiliki elektro valensi lebih dari 4
(Contoh: Fosfor).
Cara Kerja Dioda
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat
dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased),
diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse
biased).
Kondisi tanpa tegangan
Pada
kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik
pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu
bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. Elektron-elektron tersebut
akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut dengan holes. Pergerakan
elektron-elektron tersebut akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes
yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion
tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan
elektron pada dioda.
f. Anode
Anode adalah elektrode, bisa berupa logam maupun
penghantar listrik lain, pada sel elektrokimia yang terpolarisasi
jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan
arah pergerakan elektron. Pada proses elektrokimia, baik sel galvanik (baterai) maupun
sel elektrolisis, anode
mengalami oksidasi.
Perlu diperhatikan bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan
negatif) bergerak menuju anode, ataupun tidak selalu kation (ion bermuatan
positif) akan bergerak menjauhi anode. Pergerakan anion maupun kation menuju
atau menjauh dari anode tergantung dari jenis sel elektrokimianya.
Pada sel
galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anode adalah kutub negatif.
Elektroda akan melepaskan elektron menuju ke sirkuit dan
karenanya arus listrik mengalir ke dalam elektrode ini dan menjadikannya anode
dan berkutub negatif. Dalam sel galvanik, reaksi oksidasi terjadi secara
spontan. Karena terus menerus melepaskan elektron anode cenderung menjadi
bermuatan positif dan menarik anion dari larutan (elektrolit) serta menjauhkan
kation. Dalam contoh gambar diagram anode seng (Zn) di kanan, anion adalah SO4−2,
kation adalah Zn2+ dan ZnSO4 elektrolit.
Pada sel
elektrolisis, anode adalah elektrode positif. Arus listrik dari kutub
positif sumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektrode
sehingga memaksa elektrode teroksidasi dan melepaskan elektron.
g. Battery
Baterai (Battery) adalah sebuah alat
yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang
dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat
elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote
Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai,
kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan
kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya
dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang
(Rechargeable).
Jenis-jenis Baterai
Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan
Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar.
Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan
Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama
yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan
Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
4. LANGKAH KERJA
a. Masuk ke aplikasi livewire
Pasang ground dan battery di folder power supplies
Hubungkan segment-segment ke ground bila ingin
mendapatkan rangkaian anoda dan common dihubungkan ke battery/VCC. Bila ingin
mendapatkan bentuk dari LED berupa huruf atau angka sambungkan sesuai ketentuan
huruf apa saja yang mau dihubungkan dari a-g.
Ubah pada symbol seven segment display untuk
Anoda/Katoda
5. GAMBAR RANGKAIAN 7 SEGMENT (DISPLAY) COMMON ANODA
6. Kesimpulan dan
saran :
a. Kesimpulan
:
Dari
rangkaian diatas,dapat disimpulkan untuk 7 segmen display model Anoda .
Commonnya harus dihubungkan ke Vcc sedangkan segment-segmentnya dihubungkan ke
ground dan sebaliknya bila 7 segment display model Katoda.
Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka / bilangan decimal. Fungsi-fugsi dari 7-segment display ini berguna untuk jam digital, papan score pada pertandingan olahraga, untuk calculator dan tulisan SELAMAT DATANG pada restaurant, sehingga dapat bermanfaat untuk membuat alat-alat digital.
Seven segment display ini memiliki 2 jenis, yaitu jenis common anoda dan common katoda. Di rangkaian ini dibutuhkan jenis common anoda 7-segment dengan cara segment-segment dihubungkan dengan ground dan COM dihubgungkan dengan VCC.
b. Saran :
Agar
kegiatan praktek di perbanyak sehingga mahasiswa mampu mempraktekkan
rangkaian 7 segment display. Sehingga dapat kami terapkan dan
pedomani untuk tugas akhir kami nanti. Setelah merubah model, untuk menguji rangkaian
tersebut berhasil atau tidak klik tombol play diatas aplikasi livewire. Maka
rangkaian akan menyala jika berhasil seperti contoh gambar-gambar dibawah ini.